Sejarah
Tandon air, atau yang sering disebut juga toren air, merupakan struktur penyimpanan air yang dibangun untuk menyediakan tekanan dalam sistem distribusi air bersih. Di Indonesia, banyak tandon air bersejarah yang dibangun pada masa kolonial Belanda. Berikut beberapa contoh tandon air peninggalan Belanda yang masih ada hingga kini:
Tandon Air Wonokitri – Surabaya
Tandon Air Wonokitri adalah tandon air pertama dan tertua di Surabaya, dibangun pada tahun 1921 oleh pemerintah kolonial Belanda. Terletak di kawasan Puncak Bukit Wonokitri, tandon ini memanfaatkan gravitasi untuk mendistribusikan air ke rumah-rumah warga. Saat ini, tandon ini masih berfungsi dan menjadi salah satu situs wisata sejarah di Surabaya.
Tandon Air Sidoarjo
Tandon air di Sidoarjo dibangun pada tahun 1924 dan 1926 oleh pemerintah kolonial Belanda. Tandon ini digunakan untuk mendistribusikan air bersih dari sumber Umbulan di Pandaan ke wilayah Sidoarjo. Meskipun sebagian besar tandon tidak lagi berfungsi, beberapa di antaranya masih digunakan hingga kini.
Tandon Air Tlogomas – Malang
Tandon air Tlogomas dibangun pada tahun 1915 oleh pemerintah kolonial Belanda untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat di kawasan Ijen dan sekitarnya. Air dipasok dari sumber Karangan dan Sumbersari melalui sistem penyadapan.
Tandon Air Pamotan – Malang
Tandon air di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, merupakan peninggalan dari Malang Stoomtram Maatschappij, perusahaan kereta api pada masa kolonial Belanda. Tandon ini digunakan untuk menyediakan air bagi lokomotif kereta api di jalur Malang–Gondanglegi–Dampit.
Sebagian besar tandon air peninggalan Belanda ini memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang tinggi. Beberapa di antaranya telah dijadikan situs wisata heritage untuk mengenalkan sejarah distribusi air bersih di Indonesia.
Kamu bisa baca artikel menarik lainnya disini